Khamar: Harun ar-Rasyid dan Jawaban Cerdas Bahlul

Dalam menjawab persoalan yang menyangkut hukum sesuatu (seputar halal-haram) tidak semuanya mesti dijawab secara muluk-muluk dengan dalil-dalil al-Quran biar terkesan riligi-yes.  Acap kali sebuah pertanyaan tadi malah cukup dijawab dengan logika yang masuk akal agar rasionalitas si penanya juga ikut bekerja (berpikir) sehingga ia  tidak hanya menerima ayat-ayat suci belaka tapi kosong makna.

Berkaitan ini Bahlul telah memberi teladan melalui uraian kisah berikut:

Satu kesempatan Bahlul tengah mengunjungi Harun yang lagi asyik masyuk meminum khamar. Dalam benak Harun, ia ingin membuktikan kepada Bahlul kalau khamar tidak haram alias halal, sehingga ia melancarkan satu pertanyaan bernada basa basi pada Bahlul, “Apakah haram memakan anggur?”

“Tidak,” jawab Bahlul.

“Apakah haram, jika usai makan anggur kemudian menenggak air?” tanya Harun berlipat ganda

“Tak ada masalah,” jawab Bahlul

“Lalu, bagaimana hukumnya jika setelah makan anggur dan menenggak air, seseorang duduk sebentar di bawah sinar matahari?” tanya Harun memburu.

“Itu pun tidak ada masalah”

Kemudian Harun berkata, “Jika demikian, ketika adonan anggur dan air dijemur barang sebentar di bawah terik matahari, lantas bagaimana ceritanya ia bisa menjadi haram?”

Bermain logika yang dibumbui dengan anekdot-anekdot jenaka bersama lawan bicaranya adalah sebuah kepiawaian tersendiri bagi Bahlul. Adalah kebiasaan, Bahlul sering menang telak dan membekuk musuhnya dengan jawaban-jawaban yang cerdas lagi tak terduga di luar kepala orang-orang waras, padahal dia sendiri dilabeli gila.

Berikut jawabannya;

“Jika sedikit tanah diletakan di kepala seseorang. apakah hal demikian berbahaya?” jawab Bahlul dengan pertanyaan

“Tidak” jawab Harun

“Kemudian jika air dituangkan di tanah itu, akankah menyebabkan rasa sakit?” tanya Bahlul sekali lagi

“Tidak” jawab Harun sama

“Lantas, jika tanah dan air dicampur menjadi sebuah bata, lalu dilemparan ke kepala seseorang, akankah menyebabkan rasa sakit?” tanya Bahlul merasa di atas angin

Harun menjawab, “Benar, bata itu akan melukai kepala seseorang.”

Bahlul lanjut berkata, “Kesimpulannya, adonan tanah dan air yang dijadikan bata bisa melukai kepala manusia dan menyebabkan rasa sakit. Demikian pula adonan anggur dan air yang dijadikan khamar. Minum khamar menyebabkan banyak masalah dan adalah wajib hukumnya menghukum peminumnya!”

Mendengar jawaban itu, Harun merasa tertekan dan memerintahkan agara persediaan khamarnya dibuang.

Wallahu ‘alam