Kophi Jateng Edukasi Siswa SDN 1 Ngijo Tentang Lingkungan

Semarang, Suarr.id – Koalisi Pemuda Hijau Indonesia mengadakan edukasi lingkungan kepada siswa di SDN 1 Ngijo, Gunungpati, Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah organisasi intra dan ekstra kampus se-Semarang diantaranya Hima Matematika, Unnes Mengajar, FIP Bergerak, Koala PGSD Unnes, dan Rumah Inspirasi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu (7/4/2018) ini mengambil tema “Changes your bottle with your creativity”. Kegiatan ini dimulai dengan pemberian materi berupa video berkaitan dampak sampah yang tidak terkelola dengan baik.

Ririn P. Tyas, Kadiv PSDM Kophi Jateng mengatakan bahwa kegiatan ini adalah serangakaian mini project yang dilakukan oleh calon punggawa KOPHI Jateng.

“Semua kegiatan mini project memang bertema bebas sampah 2025, dan pada kesempatan hari ini mengambil kegiatan edukasi ke siswa SD.”

Dengan sasaran siswa SD diharapkan kegiatan ini akan terpatri menjadi karakter bagi para peserta yang rata-rata adalah kelas 4 dan 5 SD.

“Karena usia dini adalah usia yg pas untuk menanamkan karakter yang baik, lewat edukasi ini mereka akan paham dampak sampah yang tidak terkelola dan bagaimana mereka nantinya harus melakukan. Karena di kegiatan ini selain materi juga ada praktik membuat kreativitas dengan bahan dasar botol plastik,” jelas Ririn.

Pemberian materi dengan tema diatas karena diketahui dari data Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang tahun 2017, sampah yang sampai di TPA Jatibarang mencapai 500-700 ton per hari dengan persentase 62% berupa sampah organik dan 38% sampah anorganik.

Walaupun sampah anorganik persentasenya lebih kecil, namun sampah jenis inilah yang tidak mudah diuraikan oleh lingkungan. Oleh karena itu, kelompok mini projek kali ini memanfaatkan botol plastik untuk kerajinan.

Pihak sekolah Ibu Lestari Utami mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat berguna untuk kedepannya. Oleh karena itu kami dari sekolah membuka lebar untuk pihak manapun dapat mengadakan kegiatan dengan catatan berguna bagi siswa dan waktu kegiatan tidak mengganggu KBM.

“Semoga dengan acara ini siswa semakin paham lingkungan dan melakukan apa yang harus mereka lakukan demi kelestarian bumi pertiwi,” ungkap Lestari Utami dalam keterangannya.