Judul Buku : Arah Langkah
Penulis : Fiersa Besari
Penyunting : Juliagar R.N.
Penerbit : Mediakita
Halaman : 300 halaman
“Sejauh apapun jalan yang kita tempuh, tujuan akhir selalu rumah.”
Kisah perjalanan Fiersa Besari selama sekitar delapan bulan berkelana mengelilingi Indonesia dituangkannya dalam Novel Memoir yang ia beri judul Arah Langkah. Dengan terbitnya novel ini menambah jumlah buku karya Fiersa Besari menjadi empat. Meskipun lama, tetapi pada akhirnya setelah empat tahun Arah Langkah berhasil menemukan penerbitnya.
Arah Langkah memuat perjalanan hemat atau biasa disebut backpacker Fiersa Besari dan dua orang sahabatnya, Anisa Andini dan Baduy pada tahun 2013. Anisa baru saja lulus sarjana pada waktu itu dan Baduy adalah orang yang suka berpetualang serta memiliki usaha tour and travel. Diawali dengan rasa nestapa Fiersa Besari yang kemudian menginginkan sebuah petualangan, Ia sepakat melakukan perjalanan dengan Prem, panggilan akrab untuk Anisa. Namun Prem kemudian mengusulkan untuk menambah satu orang lagi, dan Baduy lah yang kemudian ikut bergabung.
Dengan berbekal seadanya, berangkatlah mereka bertiga dari Bandung menuju daerah-daerah di Indonesia. Dalam petualangan, mereka memanfaatkan media sosial untuk mencari rekan yang sekiranya bisa membantu memberikan tumpangan atau menemani mereka dalam menjelajah daerah-daerah yang akan mereka kunjungi.
Lewat cara yang seru tapi menantang, mereka tidak hanya menyaksikan langsung keindahan negeri ini, mereka juga berhadapan dengan masalah-masalah dan cerita-cerita masyarakat daerah yang dikunjungi.
Setelah membaca novel ini, mungkin kita akan menyadari betapa luasnya negeri ini yang mungkin belum banyak kita ketahui. Kisah perjalanan dalam novel ini disajikan dengan apik disertai foto-foto hasil jepretan Fiersa Besari sendiri, sehingga pembaca tidak hanya mengimajinasikan indahnya daerah yang diceritakan oleh Fiersa Besari dalam bentuk bayangan saja.
Novel ini sangat cocok dibaca untuk manusia-manusia yang suka melangkah atau manusia-manusia yang menginginkan kakinya untuk melangkah lebih jauh menyusuri negeri ini. Negeri ini indah, menyesal kalau tidak mengetahuinya sendiri.
“Arah langkah bukan sekadar catatan perjalanan yang melukiskan keindahan alam, budaya, dan, manusia lewat teks dan foto. Tetapi juga memberikan cerita lain tentang kondisi negeri yang tidak selalu bagus seperti di layar telivisi. Meskipun begitu, semua daerah memang memiliki cerita yang berbeda-beda, namun di dalam perbedaan itu, cinta dan persahabatan selalu bisa ditemukan.”